booking.com

jiwasraya

Diabetes Melitus

Diabetes Melitus

Diabetes Melitus (DM) merupakan penyakit kelainan sistem hormon endokrin yang paling umum. DM ditunjukkan oleh tingginya kadar gula darah yang secara konsisten berada di atas ambang batas normal. Penyakit Diabetes Melitus sudah mengambil jumlah korban yang sangat banyak di Indonesia dan menginfeksi sekitar 300 juta penduduk di dunia.
Gula darah (glukosa) masuk ke dalam tubuh melalui makanan. Gula darah sendiri sebenarnya dibutuhkan oleh tubuh untuk diubah menjadi energi. Pada kondisi normal, tubuh sebenarnya mempunyai mekanisme alami untuk merubah gula darah menjadi energi. 


Mekanisme ini diserahkan pada organ pankreas, sebuah organ kecil yang terletak di bawah hati/liver, dengan memproduksi hormon insulin. Hormon inilah yang berperan dalam konversi gula darah menjadi energi tersebut.

DM dibagi menjadi dua tipe. Diabetes Tipe 1 dan Diabetes Tipe 2. Pada Diabetes Tipe 1, yang terjadi adalah tubuh tidak mampu memproduksi insulin. Sedangkan pada Diabetes Tipe 2, tubuh tidak mampu merespon efek dari insulin atau insulin yang diproduksi tidak cukup untuk mengatasi gula yang berlebihan beredar dalam darah.


Kedua kondisi di atas sama-sama menyebabkan tidak terkontrolnya kadar gula darah dan melonjak hingga di atas ambang batas normal. Hal ini membahayakan tubuh secara keseluruhan karena darah menjadi tidak sehat.

GEJALA

Pada penderita penyakit diabetes, biasanya timbul gejala-gejala berikut ini :
  • Rasa Haus berlebihan
  • Rasa Lapar yang meningkat
  • Kehilangan berat badan
  • Sering buang air kecil
  • Pandangan kabur
  • Rasa lelah yang luar biasa
PENYEBAB
Diabetes Tipe 1 terjadi karena Sel-Sel Beta pada Pulau Langerhans di organ Pankreas dirusak oleh sistem imun tubuh (autoimunitas). Sel-sel Beta tersebut bertugas memproduksi hormon insulin. Akibatnya, Pankreas tidak bisa lagi memproduksi insulin.


Solusi pengobatan barat untuk Diabetes tipe ini adalah suntikan insulin terus menerus. Diabetes Tipe 1 biasanya dimulai sejak usia di bawah 20 tahun, tetapi mereka akan sungguh-sungguh terjangkit DM pada usia yang beragam.

Pada Diabetes Tipe 2 yang terjadi adalah kekurangan sekresi insulin dari pankreas. Jumlah insulin yang diproduksi cenderung semakin menurun dari waktu ke waktu. Akibatnya terjadi ketidakseimbangan antara jumlah gula darah dan jumlah insulin dalam darah. Akhirnya, kadar gula darah akan secara konstan meningkat.

DIAGNOSA

Tingkat glukosa biasanya di atas 200 mg/dl (10 mmol/l) seringkali diikuti dengan rasa tidak nyaman dan buang air kecil yang terlalu sering sehingga menyebabkan dehidrasi. Angka di atas 300 mg/dl (15 mmol/l) biasanya membutuhkan perawatan secepatnya dan dapat mengarah ke ketoasidosis.


Tingkat Glukosa rata-rata untuk pasien Diabetes tipe 1 harus diusahakan sedekat mungkin ke angka normal (80-120 mg/dl, 4-6 mmol/l). Untuk mereka yang bermasalah dengan angka yang lebih rendah, seperti "frequent hypoglycemic events", beberapa dokter menyarankan sampai ke 140-150 mg/dl (7-7.5 mmol/l).


Tingkat glukosa darah yang rendah, yang disebut hipoglisemia, dapat menyebabkan kehilangan kesadaran.


Kadar glukosa darah sewaktu:   

Plasma vena <110 110 - 199 >200
Darah kapiler <90 90 - 199 >200
Kadar glukosa darah puasa:   
Plasma vena <110 110 - 125 >126
Darah kapiler <90 90 - 109 >110

KOMPLIKASI

Kondisi darah yang tidak sehat, pada akhirnya menimbulkan komplikasi penyakit antara lain :
  • Gangguan Jantung
  • Gangguan pada retina mata hingga bisa terjadi kebutaan
  • Gangguan ginjal hingga gagal ginjal
  • Penyakit Gangrene / pembusukan suatu bagian tubuh
  • Gangguan pada sistem syaraf
  • Disfungsi seksual, misalnya impotensi
  • Rentan terhadap infeksi dan luka sukar untuk sembuh
  • Pada banyak kasus, penderita juga mempunyai kadar asam urat yang tinggi dalam darah (Baca:Penyebab Asam Urat Tinggi Dalam Darah)
  • Sekitar 60% penderita DM juga adalah penderita osteoporosis (keropos tulang). Terdapat keterkaitan antara kecukupan mineral kalsium dalam darah dengan sensitifitas insulin dalam darah. Semakin tinggi sensitifitas insulin, semakin efektif insulin dalam fungsi metabolisme glukosa dalam darah untuk mengkonversi menjadi energi. Pada akhirnya, hal ini berarti semakin terkontrolnya kadar gula dalam darah. (Baca:Pentingnya Kalsium)
PENGOBATAN DAN PENCEGAHAN
Perlu disiplin keras bagi penderita diabetes. Beberapa terapi dan usaha untuk menjaga stabilitas kadar gula darah biasanya meliputi :
  • Suntikan insulin
  • Diet karbohidrat untuk mengurangi asupan karbohidrat
  • Olah raga yang cukup, efektif untuk mengobati Diabetes Tipe 2
  • Mengurangi kelebihan berat badan
  • Konsumsi cukup mineral kalsium
  image source:sterlingsop.wordpress.com

 
hackindo